Januari 30, 2013

Budaya dan Agama


Budaya dan Agama
Sebagai masyarakat berkultur Jawa dan memeluk agama Islam, perilaku masyarakat Pringwulung masih menjunjung tinggi budaya jawa dan ajaran agama. Hal ini terbukti lewat tata bahasa dan pola tindak tanduk yang identik dengan budaya jawa dan ajaran Islam. Seperti penggunaan kalender jawa dalam menentukan waktu kegiatan dan hampir semua warga perempuan terlihat menggunakan jilbab. Menurut informasi yang didapat dari salah seorang perangkat desa, masyarakat Pringwulung adalah masyarakat yang tergolong rajin menyelenggarakan kegiatan keagamaan. Selain itu keramahan dan sikap menghormati pada tamu masih terasa kental dalam masyarakat Pringwulung. Mereka juga nampak masih menjunjung tinggi sikap sosial, gotong royong dan saling membantu serta musyawarah. Indikatornya sederhana, hampir semua warga hafal dengan nama tetangga sepadukuhan berikut letak rumahnya meski jarak diantara rumah mereka tak lagi tergolong dekat.


Gotong Royong Warga Pedukuhan Pringwulung
Sumber : Dok. KKN  62 UAJY, 10 Januari 2013



Musyawarah Warga Pedukuhan Pringwulung
Sumber : Dok. KKN  62 UAJY, 10 Januari 2013

Keseharian
Oleh karena sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, maka masyarakat Pringwulung sangat bergantung pada alam. Bahkan untuk ketersediaan air untuk kebutuhan rumah tangga juga mengandalkan air hujan. Meski sekarang sudah ada saluran PDAM yang masuk ke daerah Pringwulung namun kapasitasnya terlampau kecil dan tidak dapat diandalkan. Menurut pengakuan dari kepala dukuh Pringwulung, masyarakatnya tergolong masyrakat yang nrimo. Gambarannya, selama masih bisa mendapatkan uang dan dirasa cukup, masyarakat jarang mau berniat untuk mengembangkan usahanya. Hal ini tentu dirasa kurang baik untuk perkembangan masyarakat padukuhan kedepannya. Pak dukuh menganalisis, kondisi seperti ini salah satunya disebabkan oleh tingkat pendidikan yang tergolong masih rendah dan niat untuk mau berkembang yang belum tersulutkan.   

0 komentar:

Posting Komentar